Menulis itu gampang. Benarkah demikian? Menulis buat sebagian orang memang hal yang mudah, namun tidak demikian dengan sebagian orang lainnya. Sementara suka atau tidak suka, hampir semua profesi melibatkan kegiatan tulis-menulis. Setiap mahasiswa harus menulis saat membuat skripsi, setiap karyawan harus menulis laporan terkait pekerjaannya, membuat proposal, atau minimal membuat surat. Terlebih bagi profesi public relation, wartawan, blogger, atau profesi lain yang memang harus banyak melalukan kegiatan tulis-menulis.
Salah satu solusi agar menulis bisa gampang, dapat kita baca dari buku Hypnotic Writing karya Dr. Joe Vitale. Dalam buku ini, ada lima langkah dalam proses penulisan, yakni menyatakan tujuan atau sasaran tulisan, riset, kreasi atau produksi, tulis ulang atau mengedit, dan pengujian untuk mengetahui penerimaan audiens kita. Salah satu tahapan yang cukup menantang adalah proses kreasi, dimana penulis membuat draft awal yang dibuat secara cepat dan spontan. Dalam proses ini, Vitale menyarankan agar penulis melakukan penulisan dalam kecepatan tinggi tanpa melakukan editing atau koreksi terlebih dahulu.
Tantangan terbesar dalam proses kreasi ini adalah munculnya suara-suara dalam pikiran kita yang selalu mengkritisi saat sedang melakukan penulisan. Suara itu berkomentar soal kesalahan ejaan yang kita lalukan, bahwa deskripsi yang kita berikan masih sangat dangkal. Bisa juga dia katakan bahwa kita perlu berhenti dulu untuk mencari sumber yang lebih baik. Pikiran-pikiran itu muncul terus menerus, seperti ada seseorang di belakang kita yang memantau layar komputer kita dan berkomentar setiap saat.
Jika kita turuti suara-suara itu, bisa-bisa tulisan kita tidak akan selesai. Karena kita akan terus-terusan berhenti untuk melayani dia. Kita akan tergoda untuk mengejar kesempurnaan terlalu awal. Proses penulisan kita akan terhambat atau bahkan bisa berhenti sama sekali. Hal ini adalah hal wajar yang dialami oleh semua penulis.
Joe Vitale mengatakan pada saat menulis, ada dua pribadi di dalam diri kita, Pribadi pertama adalah Si Tukang Kritik atau Sang Editor. Pribadi pertama ini sesungguhnya bermaksud baik dengan segala komentarnya, tapi dia akan menghalangi kita untuk menulis dengan leluasa dan menghasilkan tulisan yang original.
Kemudian pribadi kedua adalah pribadi Sang Penulis Ahli. Ia adalah sisi bijak dari diri kita yang sudah menyimpan semua pengetahuan dan pengalaman kita untuk menjadi bahan ide dari tulisan yang kita sedang kerjakan. Jika kita membiarkan bagian diri kita yang ini muncul dan menulis, kita akan terkejut dengan hasilnya!
Untuk mengatasi hal ini, kita bisa terapkan tips dari Vitale yang disebut dengan Tiga Langkah Penulisan Pikiran.
Langkah pertama: tetapkan sasaran dengan spesifik.
Apa yang ingin Anda tulis, bagaimana Anda menulisnya, untuk apa Anda tulis. Tetapkan secara detil. Mintalah kepada pribadi kedua untuk membantu anda menulis. Agar dia dapat bekerja dengan baik, berikan permintaan yang jelas. Hal ini akan membantu Anda untuk focus kepada pribadi kedua sehingga pribadi pertama tidak mengganggu saat Anda sedang menulis.
Langkah kedua: sadari saat sekarang.
Artinya Anda fokus pada SAAT INI. SEKARANG. Lupakan masa lalu. Dengan konsentrasi pada saat ini, maka Anda bisa membungkam pribadi satu Si Tukang Kritik pada saat menulis dan membiarkan pribadi kedua bekerja mengeluarkan ide-ide cemerlang anda. Kemungkinan Anda masih dapat mendengarkan suara-suara dari pribadi pertama, namun jika Anda fokus maka Anda akan dapat mengabaikan suara-suara itu.
Langkah ketiga: percayalah apa yang akan terjadi
Terimalah bahwa menulis adalah proses pembelajaran tanpa berusaha terlalu keras untuk mengendalikan dan berusaha terlalu sempurna. Karena jika demikian, artinya Anda masih menbiarkan si pribadi pertama beraksi pada saat proses ini.
Teruslah berlatih dengan menerapkan tiga langkah ini. Lama-kelamaan Anda akan merasakan betapa ajaibnya Sang Penulis Ahli ini memberikan ide-ide untuk tulisan Anda. Jika Si Tukang Kritik beraksi, katakan bahwa dia akan mendapat gilirannya, yakni pada tahap penulisan ulang atau editing saat Anda mengedit dan memoles tulisan Anda. Temukan suasana atau cara yang membuat Sang Penulis Ahli lebih nyaman versi Anda sendiri. Bisa dengan musik atau aromaterapi.
Jika Anda merasa lelah atau jenuh, beristirahatlah sejenak. Teruslah berusaha dan jangan menyerah. Sekali lagi, seperti pesan Vitale: rahasia langkah ini adalah menulis secara spontan. Aturan dasarnya: Jangan berhenti menulis!