by Niat menulis sudah sebesar gunung. Ide-ide sudah menumpuk setinggi Burj Khalifa. Tapi naskah yang saya tulis baru tamat dalam angan-angan saja. Untungnya semesta mempertemukan saya dengan iklan dari Tinta Langit, bertajuk Book Writing Camp.
Meski demikian, setelah kesekian kali lewat di lini masa saya, baru saya membuka tombol “apply now”, itu pun hanya untuk mencari tahu lebih banyak, terutama soal harga yang ternyata lumayan. Butuh beberapa lama sebelum saya akhirnya memutuskan untuk ikut program Booth Writing Camp dari Tinta Langit ini.
Ada beberapa alasan mengapa saya perlu program seperti Book Writing Camp Tinta Langit:
- Saya sudah mulai menulis, tapi naskah saya tidak ada kemajuan, hanya berputar-putar di situ-situ saja. Padahal saya sudah ikut banyak kelas menulis maupun baca buku tentang menulis.
- Saya ingin buku saya bisa terbit sesegera mungkin
- Butuh wadah yang memaksa saya untuk menyelesaikan naskah
Setelah menimbang-nimbang lagi, maka saya pun bergabung tepat di hari terakhir batas pendaftaran program Book Writing Camp Batch #21 dari Tinta Langit yang dimulai tanggal 25 Mei 2023. Alasan saya memilih program ini personal lebih ke faktor personal: timingnya pas dengan kebutuhan saya plus nama-nama mentor yang cukup familiar bagi saya.
Hingga saat review ini saya tulis, program masih berlangsung hingga 10 Agustus 2023 nanti. Banyak hal positif yang peroleh, dari banyaknya agenda dalam program ini. Namun yang paling penting bagi saya, selama dua bulan mengikuti program Book Writing Camp ini, saya mendapatkan kemajuan yang sangat berarti buat naskah saya. Tulisan yang mangkrak berbulan-bulan, akhirnya bisa mencapai kata “tamat”. Ini berkat tantangan menulis selama satu bulan, di mana semua peserta harus menyetor tulisan sebanyak empat halaman per hari, dengan berbagai ketentuan yang ketat dari Tim Tinta Langit.
Tantangan menulis selama satu bulan ini menurut saya adalah aktivitas paling menegangkan sekaligus mengasyikkan dalam program ini. Ada punishment yang keras bagi para peserta yang tidak memenuhi target. Iya, betul punishment yang sangat keras berupa dikeluarkan dari WA group Book Writing Camp.
Di angkatan saya, banyak peserta yang dikeluarkan dari WA group karena tidak memenuhi tenggat. Saya tidak tahu bagaimana nasib mereka sekarang. Mungkin salah satunya yang menulis komplain di kolom komentar salah satu postingan akun medsos Tinta Langit. Ia kesal dikeluarkan padahal sudah bayar mahal untuk ikut Book Writing Camp ini.
Agar tidak menyesal seperti peserta tersebut, sebaiknya Anda pertimbangkan hal-hal ini sebelum memutuskan bergabung:
- Seberapa kuat niat untuk menyelesaikan buku Anda? Jika sangat kuat sehingga Anda mau melakukan apa saya untuk itu, siap mental untuk begadang secara marathon dan “disiksa” demi selesainya naskah Anda, silakan join. Tapi jika hanya suam-suam kuku, sebaiknya jangan.
- Perkaya pengetahuan tentang bagaimana menulis buku dari berbagai sumber, bisa dari baca buku, nonton youtube, maupun pelatihan. Baik tulisan fiksi maupun non fiksi, semuanya punya teknik masing-masing. Paling tidak baca buku-buku tentang cara menulis yang baik. Kalau Anda malas membaca, sebaiknya nggak usah berpikir untuk menulis buku. Percuma, artinya cinta Anda pada buku masih kurang.
- Tentukan tujuan buku Anda. Seperti pergi berkelana tanpa tujuan, kita hanya akan keliling-keliling tanpa hasil yang jelas. Demikian pula dengan tulisan Anda. Minimal tentukan siapa pembacanya, topiknya, mengapa buku Anda perlu dibaca, dan manfaat buku Anda bagi pembaca. Nanti di dalam program, team Tinta Langit akan memandu Anda.
- Jangan mulai dari nol. Anda tidak sedang mengisi bensin. Mulailah dulu menulis sesuai tujuan yang Anda buat sendiri. Nanti sembari mengikuti program, Anda akan mengasah tulisan menjadi lebih baik. Tulisan-tulisan Anda itu, seburuk apapun akan sangat membantu saat kita menjalani tantangan menulis selama satu bulan.
Mengenai programnya sendiri, ada tiga hal penting yang menurut saya perlu diketahui calon peserta:
Pertama, statement di iklan “Bisa nulis 1 buku dalam waktu 2 bulan tuntas dan siap terbit”. Sesuai janjinya, saya bisa katakan 100% betul. Hanya saja, peserta mungkin perlu diinfo sebelumnya bahwa akan ada penyiksaan sesi tantangan menulis satu bulan dengan sistem eliminasi seperti kontes adu bakat di televisi. Skor iklan vs realita 5/5
Kedua, pendampingan menulis buku 2 bulan intensif mahir dan tuntas. Pendampingan berupa sesi pertemuan via zoom (dua arah, bukan webinar satu arah ya) setidaknya 21 kali, belum termasuk sesi bonus yang di luar jadwal awal. Kalau Anda bagi nominal rupiah yang dikeluarkan dengan jumlah sesi-sesi pertemuan, harga per sesi-nya menjadi sangat murah dibandingkan dengan ilmu yang kita dapat. Kita juga bisa berkonsultasi di luar sesi itu via WA group yang disediakan Tinta Langit. Skor pendampingan 5/5
Ketiga, para mentor ternama. Di iklan dicantumkan empat foto mentor, yakni Asma Nadia, Ahmad Fuadi, Surya Kresnanda, dan David Ming. Dua nama pertama mungkin lebih kita kenal karena sering muncul dengan karya-karyanya yang banyak diangkat menjadi film bioskop. Namun sesungguhnya, dimentori oleh kedua nama terakhir pun sudah sangat efektif. Dengan semua materi dan metode yang rapi dan sistematis. Hanya saja, peserta perlu menurunkan level kebaperan karena salah satu mentor yang luar biasa galak, tapi sangat berguna untuk tamatnya naskah kita. Skor untuk mentor 5/5
Secara keseluruhan program ini sangat efektif dan saya definitely merekomendasikan buat Anda yang benar-benar ingin naskahnya selesai dan siap terbit. Dengan salah satu syarat yang tak boleh ketinggalan: siapkan mental untuk begadang dan menulis marathon!
Buat yang ingin naskah bukunya tuntas, Book Writing Camp Batch #22 akan dimulai tanggal 21 Agustus 2023. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut mengenai Book Writing Camp Batch #22, dan tuntaskan naskah buku Anda.
@tintalangit.id
#bookwritingcamp
#bookwritingcamp21
#menuju1jutawarisanperadaban
