PR Musti “Pilih-pilih” Media

Hubungan antara praktisi komunikasi dengan media itu seperti halnya pertemanan, semakin banyak semakin baik. Namun dalam prakteknya, ada keterbatasan sumber daya dan waktu yang membuat tidak semua teman dapat kita ajak hang out setiap saat walaupun kita ingin. Karena itu perlu yang namanya target media atau daftar media-media yang segmennya adalah stakeholder utama kita.

Menentukan media yang ditargetkan merupakan hal mendasar yang tentunya sudah banyak dipahami oleh praktisi komunikasi. Namun tak jarang muncul kendala dalam pemilihan media tersebut, dimana media-media yang dipilih adalah media yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Salah satu penyebab kendala seperti ini antara lain karena ketidakpahaman mereka yang di level pengambil keputusan dalam menentukan arah strategi media relation di organisasinya.

Ketidakpahaman figur kunci itu membuat langkah yang diambil terkait hubungan dengan media menjadi kurang tepat. Akibatnya, sumber daya terbuang dan reputasi perusahaan terancam. Hubungan dengan media yang seharusnya di-maintain tidak berjalan baik karena level pelaksana harus mengalokasikan waktu dan usahanya untuk memaintain media lain yang kurang signifikan dampaknya bagi perusahaan. Tak jarang team pelaksana harus jadi “pemadam kebakaran” untuk mengatasi dampak yang muncul.

Dalam situasi seperti itu, sebagai praktisi komunikasi tetap wajib menyampaikan dan mengedukasi para pihak agar semua paham, karena menjaga reputasi adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya mereka yang berada di posisi fungsi atau unit kerja komunikasi perusahaan. Berikut beberapa tips untuk memilih media yang bisa diterapkan dalam pekerjaan PR maupun untuk menjelaskan ke manajemen.

  • Jangan mau dibohongi pakai “berita”. Jangan langsung percaya kalau ada yang bilang dapat memublikasikan berita mengenai Anda disuatu media dengan mudah atau langsung kagum ketika seseorang mengklaim punya relasi dengan banyak media, terutama media online. Apalagi setelah memperlihatkan “berita-berita” itu ada pengajuan proposal agar Anda berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Bisa berupa promo, iklan, acara, atau penghargaan. Mendapat liputan di media sebanyak-banyaknya adalah sebuah keuntungan sepanjang itu berupa pemberitaan positif. Namun pastikan bahwa media yang segmennya sesuai dengan kebutuhan Anda sudah meliput berita tersebut. Kebutuhan Anda adalah menjaga reputasi di mata stakeholder utama. Agar pemberitaan dapat menjangkau stakeholder utama, perlu dibuat sebuah daftar media-media yang sesuai untuk di-maintain dengan baik oleh perusahaan. Memilih media yang kita maintain tidak hanya berdasarkan kedekatan/hubungan baik atau karena sudah sering “meliput” saja, namun harus mempertimbangkan media yang seperti apa dan siapa pembacanya.
  • Pilih media yang jelas resmi, bukan abal-abal. Media yang resmi bekerja sesuai standar jurnalistik berdasarkan UU no. 40 tahun 1999 tentang pers dan kode etik jurnalistik. Media yang kredibel tidak memuat berita secara sembarangan. Jika Anda merasa kurang familiar dengan nama suatu media dan ingin memastikan, silakan cek di situs dewanpres.or.id. Kalau media itu terdaftar, namanya akan muncul di beserta data-data termasuk status verifikasinya.
  • Pilih media yang sesuai dengan target audience. Misalnya bisnis Anda jual beli mobil premium, sebaiknya Anda targetkan media-media yang meliput tentang mobil. Berita Anda akan kurang bermanfaat jika dimuat di media yang membahas tentang sepeda motor atau tanaman hias. Jika Anda bergerak di industri keuangan, terlebih sebagai emiten atau perusahaan public, menjaga hubungan baik dengan media-media di bidang ekonomi dan keuangan mutlak dilakukan.

Mengapa hal ini penting? Pertama, pemilihan target media menentukan strategi media relation yang membutuhkan banyak sumber daya dalam implementasinya. Bisa berupa event, media placement, sponsorship, dll. Kedua, idealnya perusahaan membina hubungan baik dengan semua media. Namun dengan banyaknya media dibandingkan ketersediaan sumber daya, Anda harus memilih target media sebagai prioritas. Ketiga, pemilihan target media yang tidak tepat akan membuang sumber daya dan membahayakan reputasi perusahaan

Pemilihan target media sebaiknya sesuai dengan target audience bisnis Anda, yakni para stakeholder utama: customer sebagai target market, regulator, industry, group perusahaan, dan lain sebagainya. Jika target audience yang spesifik belum ada, maksimalkan impact pemberitaan dengan menyasar media-media utama. Misalnya top 50 situs web versi Alexa.com. Memilih target media bukan berarti membatasi relasi dengan media. Semakin banyak relasi dengan beragam media semakin bagus, baik media yang sudah dikenal luas maupun media yang relatif baru atau segmennya spesifik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *